Ketidakjelasanstruktur logika yang mendasari suatu sistematika dapat terlihat pada ketidakmampuan si peneliti untuk menyatakan fungsi dari masing-masing bab, atau bab-bab tertentu berisi uraian yang tidak relevan atau tidak secara jelas berkaitan dengan tujuan penelitian. Struktur logika penelitian yang rapuh biasanya juga dapat diamati dari
Proposal adalah rencana penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat dipertimbangkan untuk disetujui oleh pihak atau lembaga penerima usul. Pengertian tersebut diperkuat oleh pernyataan Kosasih 2017, hlm. 154 yang menyatakan bahwa proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk melakukan suatu kegiatan atau penelitian ilmiah. Senada dengan pendapat di atas, Tim Kemdikbud 2017, hlm. 143 menyatakan bahwa proposal digunakan sebagai pengajuan, permohonan, atau penawaran. Melalui proposal, kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik, karena kita akan mendapat beberapa keuntungan seperti rencana yang sistematis dan matang, mendapatkan izin pelaksanaan kegiatan, hingga bantuan dana. Lalu seperti apa format, sistematika, atau struktur dari proposal? Berikut adalah pemaparan lengkapnya. Struktur Proposal Sistematika Struktur atau sistematika penulisan proposal sangat beragam tergantung dari tujuannya. Misalnya, dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada sistematika atau struktur proposal pula. Contohnya, struktur proposal penelitian dan struktur proposal kegiatan akan memiliki perbedaan yang cukup signifikan seperti pada pemaparan di bawah ini. Struktur Proposal Penelitian Struktur Proposal Kegiatan Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Landasan Teori Metode Penelitian Kerangka Penulisan Laporan Latar Belakang Masalah dan Tujuan a. Masalah b. Tujuan Ruang Lingkup Kegiatan a. Objek b. Jenis-Jenis kegiatan Kerangka Teoretis dan Hipotesis a. Kerangka teoretis b. Hipotesis Metode Pelaksana Kegiatan a. Penanggung jawab b. Susunan personalia Fasilitas yang Tersedia a. Sarana b. Peralatan Keuntungan dan Kerugian a. Keuntungan-Keuntungan b. Kemungkinan kerugian Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan a. Waktu b. Tempat Anggaran Biaya Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Namun demikian, secara umum, terdapat beberapa bagian yang sebaiknya harus selalu ada dalam proposal, meliputi latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoretis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian, lama waktu, pembiayaan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 154. Masing-masing bagian akan dijelaskan pada penjabaran di bawah ini. Latar Belakang Latar belakang proposal adalah berbagai keadaan, kejadian, atau hal lain yang melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian atau kegiatan. Bagian ini akan memuat berbagai alasan mengapa sesuatu yang diajukan dalam proposal penting untuk dilaksanakan. Karena merupakan alasan yang berarti berupa argumen, latar belakang harus dilandasi data yang menyokongnya, bukan hanya berupa pendapat subjektif. Misalnya, gunakan data statistik dari lembaga penelitian pemerintah atau jurnal penelitian para akademisi dan ilmuwan. Misalnya, jika penelitian atau kegiatan yang diajukan menyangkut kesehatan, maka latar belakangnya adalah mengenai berjangkitnya suatu penyakit yang dalam taraf mengkhawatirkan berdasarkan data atau statistik dari penelitian lain yang telah diterbitkan. Latar belakang juga sering disebut sebagai inti dari suatu proposal atau penelitian ilmiah. Hal ini karena semua maksud, alasan, tujuan, metode, hingga kegiatan yang akan dilakukan akan ada pada bagian latar belakang. Struktur lain dalam proposal pada dasarnya hanyalah perincian suatu hal dari latar belakang saja. Masalah dan Tujuan Dalam beberapa format proposal, terutama proposal penelitian biasanya dua bagian ini menjadi sub-bab yang terpisah menjadi rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bagian ini secara rinci dan spesifik menyebutkan masalah apa saja yang ingin diangkat berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan. Bagian ini juga memuat tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai dan disampaikan secara rasional dan persuasif sesuai dengan latar belakang yang diangkat. Masalah sering disebut sebagai Perumusan Masalah pula. Masalah dan tujuan biasanya dipisahkan menjadi dua sturktur yang berbeda. Namun demikian, korelasi masalah dan tujuan ini amatlah kuat. Contohnya, jika rumusan masalahnya adalah “Bagaimana kegiatan penelitian dilakukan?” maka tujuannya adalah “Untuk mengetahui bagaimana kegiatan penelitian dilakukan”. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan adalah berbagai batasan-batasan penelitian dan kegiatan yang diusulkan. Batasan ini sangat penting untuk ditentukan agar hal yang diajukan tetap pada jalur tujuan utamanya tanpa menyinggung hal lain yang tidak dibutuhkan. Manfaat penentuan ruang lingkup bagi penerima usul adalah akan lebih mudah dilihat kebaikan dan kelemahannya suatu penelitian atau kegiatan. Sementara itu, bagi penerima usul, masing-masing dapat lebih fokus menguji dan mengkaji masalah dari ruang lingkup dengan bahan-bahan literatur yang spesifik pula dalam mempertimbangkan diterima atau tidaknya suatu usulan yang diajukan. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Dalam bagian ini dikemukakan telaah terhadap teori hingga hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan. Telaah dapat berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan atau penguatan teori terhadap masalah yang akan diteliti. Misalnya, jika salah satu rumusan masalah proposal adalah menjaga kesehatan, maka teori ilmu kesehatan dapat ditautkan dengan masalah tersebut untuk mencari solusinya. Dari teori-teori yang dikemukakan, penerima usul dapat memahami bobot usulan untuk mengetahui seberapa jauh persiapan pengusul dalam mengusulkan hal yang diajukan. Metode Bagian ini mengemukakan metode penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal tersebut mencakup teknik-teknik pengumpulan data, langkah yang akan diambil dalam kegiatan, dsb. Contohnya, metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode deskriptif mendeskripsikan atau metode kualitatif menghitung pengaruh data terhadap penelitian. Sementara itu, pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket kuesioner, wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam metode penelitian atau metode kegiatan, harus dikemukakan juga rencana pengolahan data yang akan dilakukan. Pelaksana Kegiatan Salah satu faktor utama yang diperhitungkan oleh penerima proposal adalah susunan personil personalia dari badan yang mengajukan proposal tersebut. Oleh karena itu, pastikan untuk merekrut personalia yang ahli dan dapat diandalkan mengerjakan kegiatan yang diajukan. Proposal haruslah melampirkan daftar pelaksana kegiatan lengkap dengan informasi pendidikan, keahlian, dan bila perlu daftar pengalaman personalia yang akan terlibat di dalamnya. Dalam proposal penelitian seperti skripsi, tesis, atau jurnal ilmiah pelaksana kegiatan tidak perlu dikemukakan karena penulis atau peneliti sendirilah yang menjadi pelaksana kegiatan. Fasilitas Bagian ini menerangkan berbagai kebutuhan fasilitas untuk mengadakan kegiatan. Pengusul proposal harus menggambarkan bermacam-macam fasilitas yang akan digunakan. Selain untuk memberikan informasi mengenai fasilitas yang menaungi kegiatan, hal ini juga akan menujukan pengusul benar-benar serius dan telah memperhitungkan fasilitas yang akan dihadirkan dalam kegiatan pula. Keuntungan dan Kerugian Mencantumkan keuntungan dari kegiatan tentunya cukup masuk akal untuk dilakukan. Hal ini tentunya dilakukan untuk meyakinkan kembali bahwa manfaat dari kegiatan ini benar-benar ada dan tidak akan sia-sia untuk dilakukan. Keuntungan dapat digambarkan melalui keuntungan langsung seperti penjualan, keuntungan sampingan membangun citra merek, hingga penghematan, dsb. Lalu mengapa kita harus mencantumkan kerugian? Tentunya karena apa pun yang kita lakukan akan memiliki konsekuensi negatif juga. Namun, apakah konsekuensi tersebut cukup sepadan dengan apa yang akan didapatkan? Itulah pertanyaan utamanya. Dalam jangka pendek mungkin kegiatan yang kita ajukan akan membebani keuangan penerima proposal, tapi jangka panjangnya tentu adalah hal yang berbeda. Selain itu, apakah kegiatan kita akan menyebabkan kemacetan, dsb? Kerugian yang dimaksud juga dapat berupa hambatan yang akan dihadapi ketika melaksanakan kegiatan. Lama Waktu Bagian ini mencantumkan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Jika kegiatan terdiri dari banyak pekerjaan yang memiliki tahap cukup rumit, sebaiknya berikan perincian juga terhadap berbagai tahap tersebut. Lama waktu pengerjaan kegiatan atau penelitian ini biasa disajikan melalui Gantt chart. Pembiayaan Tentunya pembiayaan adalah salah satu perhatian utama dari penerima usul. Oleh karena itu, perincian biaya harus benar-benar digarap dengan baik dalam proposal. Meskipun begitu, bagi badan penerima usul yang memiliki reputasi baik biasanya kualitas adalah hal yang lebih diutamakan dibandingkan dengan masuk atau tidak biaya yang diminta. Kaidah Kebahasaan Proposal Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 169 kaidah, ciri, atau unsur kebahasaan yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya. Contohnya, dalam ilmu pendidikan, istilah tersebut mencakup afektif, kompetensi, minat baca, psikologis. Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan metode penelitian. Kata-kata yang dimaksud, meliputi mengamati, mendokumentasikan, melakukan, berlatih, mengisi, membaca, mencampurkan. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan kata yakni, yaitu, merupakan, adalah. Kaya akan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua, ketiga. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan, diharapkan, direncakan. Hal tersebut sesuai dengan sifat proposal sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan. Banyak menggunakan kata-kata bermakna lugas atau denotatif bukan kiasan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul dengan pihak penerima proposal. Tujuan Pengajuan Proposal Tentunya tujuan utama pengajuan proposal adalah untuk mendapatkan persetujuan, pengesahan, bahkan pembiayaan dari pihak penerima usulan dalam menggarap hal yang diajukan. Selain itu, menurut Happy 2008 dalam Dalman 2016, hlm. 179 tujuan pengajuan proposal pada umumnya adalah sebagai berikut. Disetujui untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar. Mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta. Untuk mengajukan kredit kepada bank. Mengadakan acara berupa seminar, diskusi, dan pelatihan. Cara Menyusun Proposal Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 172 menyusun atau merancang proposal dapat dilakukan dengan beberapa tahap di bawah ini. Lakukanlah observasi terhadap lingkungan di sekitar, baik itu melalui pengamatan langsung ataupun melalui wawancara dengan tokoh setempat, berkenaan dengan permasalahan kesehatan, keamanan, moralitas, kelestarian lingkungan hidup, dan persoalan-persoalan lainnya. Observasi dapat dilakukan pula melalui cara daring atau studi pustaka di perpustakaan. Pilihlah salah satu dari berbagai persoalan yang telah terkumpul dengan cara memilih yang dianggap paling penting dan mendesak untuk dicari penyebab atau pemecahan masalahnya. Rumuskanlah bentuk penelitian atau kegiatan penelitian yang relevan dengan persoalan yang telah ditentuka. Cari pula referensi yang dapat memperkuat dan memperjelas persoalan yang akan melatarbelakangi penelitian atau kegiatan yang akan dilakukan. Diskusikan kembali persoalan serta penelitian atau kegiatan tersebut dengan kolega atau bandingkan dengan penelitian lain yang relevan. Mulai curahkan semua hasil pra penelitian dengan menulis latar belakang terlebih dahulu yang sebetulnya akan memuat rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian pula. Perhatikan kelengkapan, kejelasan, dan kemenarikan proposal dengan cara memastikan seluruh bagian struktur ada, kaidah kebahasaan sesuai dengan penanda proposal, dan menggunakan bahasa persuasif serta tata letak dan gambar yang baik agar menarik. Referensi Dalman. 2016. Menulis Karya Ilmiah. Depok Rajagrafindo Persada. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta Erlangga. mutupenelitian yang dilakukan. Pemikiran ilmiah = pemikiran. Pemikiran ilmiah = pemikiran. yang logis dan empiris. yang logis dan empiris. Karya tulis yang ilmiah. Karya tulis yang ilmiah
Quipperian, proposal adalah suatu rancangan yang dibuat secara sistematis serta terperinci untuk kegiatan yang akan diselenggarakan. Jadi, proposal merupakan perencanaan kegiatan yang diwujudkan dalam sebuah rancangan. Oleh karena itu, proposal sering disebut juga sebagai usulan kegiatan atau rencana kerja. Adanya proposal harus bisa meyakinkan pembacanya agar setuju dan mendukung perencanaan yang dibuat. Untuk menunjang pemahamanmu, pada artikel ini, Quipperian akan mempelajari bagian-bagian penting dalam proposal. Apa pengertian dari proposal? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja secara sistematis, matang, dan teliti yang disusun oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan field research maupun penelitian secara literatur di perpustakaan library research. Sementara itu, Jay 2006 1 memberikan pengertian terhadap proposal adalah alat bantu standar manajemen agar dapat berfungsi secara efisien. Hasnun Anwar 2004 73 pun menjelaskan pengertian proposal adalah rencana yang disusun untuk suatu kegiatan tertentu. Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat kita simpulkan, bahwa pengertian proposal adalah laporan suatu rancangan kerja secara sistematis yang diusulkan kepada seseorang, suatu badan, atau pihak-pihak lain, sebagai alat bantu untuk melaksanakan suatu kegiatan. Apa saja fungsi dan tujuan dari proposal? Fungsi Proposal Berikut ini adalah fungsi dari sebuah proposal Untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan sosial, budaya, agama, ekonomi dan lain-lain. Untuk mendirikan suatu usaha. Untuk mengajukan tender dari berbagai macam lembaga. Untuk mengadakan acara-acara kegiatan tertentu, seperti acara perayaan, pelatihan, perlombaan, seminar, dan lain-lain. Untuk mengajukan dana pada lembaga bantuan terhadap suatu acara atau pengembangan daerah. Tujuan Proposal Adapun tujuan dibuatnya proposal secara umum adalah untuk mendapatkan izin atau persetujuan dari suatu pihak yang berkepentingan, untuk diajak bekerja sama melancarkan rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, pengajuan proposal juga dapat digunakan sebagai pengajuan permohonan dana bantuan sponsorship melalui kerjasama dengan pihak lain. Nantinya, pihak tersebut akan bekerja sama dengan memberikan bantuan dana untuk penyelenggaraan kegiatan. Sebutkan apa saja ciri-ciri teks proposal? Adapun ciri-ciri teks proposal adalah sebagai berikut. Proposal dibuat sebagai rencana kerja dari suatu kegiatan yang akan dilakukan. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. Berisikan latar belakang dan tujuan-tujuan kegiatan. Proposal berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid. Apa isi proposal secara umum? Isi proposal secara umum, yakni berupa usulan kegiatan yang terdiri dari rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa saja pesertanya, fasilitas apa saja yang dibutuhkan, serta waktu dan lokasi pelaksanaan kegiatan. Adapun isi proposal secara khusus dapat bermacam-macam, bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkan. Terkait dengan isi proposal, ada aspek-aspek yang harus kita perhatikan, antara lain Berdasarkan susunannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian proposal yang perlu diatur urutannya sesuai ketentuan yang berlaku dalam penyusunan proposal. Berdasarkan kelengkapannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian yang dianggap penting dan kurang penting untuk ditambahkan agar proposal lebih efektif dalam memuat kelengkapannya. Berdasarkan kepentingannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian yang penting untuk dinyatakan dalam proposal. Jika terdapat informasi ataupun data yang tidak penting, maka tidak perlu disertakan. Berdasarkan kesesuaiannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian proposal yang sudah dinyatakan sebelumnya, dengan harapan proposal yang sedang kita buat menjadi padu; tidak bertentangan satu sama lain. Berdasarkan kejelasannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian proposal yang belum jelas, seperti data yang kurang. Oleh karena itu, kita perlu melengkapi bagian tersebut dengan data yang lebih lengkap dan teperinci. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, kita dapat melengkapi isi proposal menjadi teks yang utuh. Struktur Proposal Adapun sistematika atau struktur proposal secara umum terdiri atas bagian-bagian berikut. Latar Belakang Masalah dan Tujuan Masalah Tujuan Ruang Lingkup Kegiatan Objek Jenis-jenis kegiatan Kerangka Teoretis danHipotesis Kerangka teoretis Hipotesis Metode Pelaksana Kegiatan Penanggungjawab Susunan panitia Fasilitas yang Tersedia Sarana Peralatan Keuntungan dan Kerugian Keuntungan-keuntungan Kemungkinan kerugian Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu Tempat Anggaran Biaya Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Bagaimana bentuk-bentuk proposal? Berdasarkan bentuknya, ada 3 tiga bentuk proposal, yaitu Proposal FormalProposal formal secara umum dilengkapi dengan tiga bagian utama Pendahuluan, meliputi sampul, halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan lembar pengesahan. Isi proposal, mencakup latar belakang, batasan masalah, tujuan, ruang lingkup, susunan panitia, waktu, dan biaya. Data pelengkap proposal, yaitu lampiran, tabel, daftar pusaka, dan lain-lain. Proposal Semi FormalProposal semi formal umumnya tidak selengkap proposal formal, tapi masih menggunakan kaidah bahasa baku. Proposal semi formal biasanya mencakup informasi terkait masalah, saran, pemecahan, dan permohonan. Proposal NonformalProposal nonformal umumnya hampir sama dengan proposal semi formal dan disampaikan dalam bentuk surat atau memorandum. Namun, dalam proposal nonformal terdapat beberapa hal pembeda dari bentuk proposal lain, seperti masalah, saran, pemecahan, dan permohonan. Jenis-Jenis Proposal Secara umum, jenis-jenis proposal antara lain sebagai berikut. Proposal Bisnis Proposal bisnis atau proposal usaha tentunya merupakan jenis proposal yang berkaitan dengan dunia usaha, atau dapat juga kita artikan dengan rancangan rencana kerja yang disampaikan oleh perseorangan maupun kelompok kepada investor. Proposal Kegiatan Proposal kegiatan merupakan rencana kerja atau rancangan dari suatu kegiatan, baik itu bersifat individu maupun kelompok. Contoh proposal kegiatan, yiatu proposal kegiatan pentas seni budaya, proposal kegiatan perpisahan sekolah, proposal kegiatan perkemahan, dan sebagainya. Proposal Penelitian Proposal penelitian merupakan suatu acuan/ide atau gagasan/usulan yang ditujukan pada badan, instansi, atau lembaga lainnya untuk mengadakan penelitian terhadap sebuah masalah. Proposal ini berisi gambaran singkat penelitian, latar belakang dan maksud serta tujuan penelitian, alasan mengapa isi atau topik penelitian tersebut terus diangkat, waktu yang dibutuhkan, lokasi penelitian, dan seterusnya. Proposal Wirausaha Dalam proposal wirausaha, hal utama yang perlu dipahami adalah pada siapa proposal ini akan ditujukan. Apakah pada Owner pihak Intern yang mempunyai jabatan lebih tinggi, atau Mitra partner yang akan diajak kerjasama, hingga lembaga perizinan, dan/atau pada pihak sponsor. Langkah-langkah dalam membuat proposal Agar kegiatan kalian dapat terlaksana dengan baik, berikut langkah-langkah untuk menyususn kerangka proposal kegiatan. Menentukan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Menyusun kerangka proposal. Menentukan data untuk setiap komponen kegiatan yang telah ditentukan. Mengembangkan proposal kegiatan berdasarkan kerangka dan data yang telah disiapkan. Melakukan penyuntingan terhadap isi dan bahasanya. Quipperian, itulah penjelasan singkat mengenai proposal. Untuk memperdalam pemahaman mengenai proposal, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Selain mata pelajaran Bahasa Indonesia, Quipperian juga bisa belajar materi dari mata pelajaran lainnya, seperti Ekonomi, Geografi, Kimia, Biologi, Fisika, dan Bahasa Inggris. Ayo, bergabung sekarang juga biar kamu makin cerdas dengan belajar bareng Quipper!
CaraMembuat Proposal. Dalam membuat sebuah proposal dibutuhkan persiapan yang didalamnya mencakup bagian-bagian dari Suatu Proposal yang terdiri dari rencana kegiatan dan apa saja yang ingin diajukan atau disampaikan. berikut ini langkah-langkah untuk membuat proposal: 1. Tentukan Topik Proposal. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Dalam pengertian ilmiah, proposal adalah suatu perancangan desain penelitan yang akan dilakukan seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Sedangkan proposal dalam pengertian umum memiliki makna suatu usulan atau rancangan kegiatan. Selain itu dapat diartikan bahwa proposal adalah usulan tertulis yang memiliki sifat khusus dan ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dalam suatu kegiatan. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan bisnis, pengajuan, dana, proyek, hingga penelitian. Bentuk proposal penelitian dan proposal umum memiliki banyak kemiripan. Hanya saja, bahasa yang digunakan dalam proposal umum cenderung lebih bebas dalam pemilihan kata dan tidak telalu kaku dalam aturan penulisannya. Meskipun begitu, penulisan proposal umum harus tetap mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu agar lebih mudah dimengerti oleh orang-orang yang membacanya. Tujuan Proposal Meneruskan catatan Gramedia, pengajuan proposal memiliki berbagai tujuan, yakni sebagai berikut Proposal dibuat demi meraih persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat melaksanakan sebuah kegiatan. Bilamana memiliki kaitan dengan proposal pengajuan dana, maka proposal bertujuan untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak sponsor. Agar bisa mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Jika memiliki kaitan dengan proposal proyek pemerintah, maka proposal bertujuan untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek tersebut. Pengajuan proposal juga demi mendapatkan penawaran kerja sama bisnis, apabila berkaitan dengan proposal bisnis. Cara Menulis Proposal Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai tahap perencanaan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Supaya proposal dapat dipahami, maka harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu jelas, singkat, lengkap, benar, dan tidak kadaluwarna up to date. Berdasarkan buku "Bahasa Indonesia untuk SMA/MA" oleh Soimatun, proposal yang baik harus memenuhi sistematika pembuatan proposal, yakni sebagai berikut 1. Latar Belakang Menguraikan hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi lahirnya kegiatan tersebut, hubungan kegiatan yang dicanangkan dalam kehidupan sehari-hari, dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, dan menjelaskan secara singkat bentuk kegiatn yang akan digarap. 2. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan berisi hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan yang diajukan umum dan khusus atau keluaran output yang dikehendaki. 3. Sasaran/ Peserta Menjelaskan tentang objek atau personal yang akan mengikuti kegiatan tersebut atau lebih dikenal dengan peserta. 4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Uraikan juga kapan dan di mana kegaitan tersebut akan dilaksanakan. Pada bagian ini, tulis secara detail terkait jam, hari, tanggal, bulan, tahun, dan lokasi kegiatan akan dilaksanakan. Apabila jadwalnya terlalu banyak bisa ditulis secara terlampir. 5. Susunan Panitia Dalam halaman susunan panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti pelindung kegiatan, ketua panitia, sekretaris, dan lain-lain. Susunan kepanitiaan lengkap dicantumkan dalam lampiran. 6. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan merinci tujuan kegiatan, terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan. 7. Anggaran Dana Dalam uraian anggaran dana hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri. 8. Penutup Berisi harapan yang ingin dicapai dan permohonan dukungan bagi semua pihak dan ditutup dengan lembar pengesahan proposal serta diikuti dengan lampiran. Etika Penulisan Proposal Agar usulan kegiatan diterima donatur, proposal mesti memenuhi etika berikut Memiliki struktur dan logika yang jelas. Sebaiknya penyusun proposal menghindari penggunaan kosakata, seperti mungkin, sebaiknya, ataupun kata-kata lainnya yang menunjukan sikap ragu-ragu. Penyusun proposal sebaiknya menggunakna kosakata, sepert harus, akan, dan kata-kata lainnya yang bersifat meyakinkan. Hasil kegiatan itu harus terukur. Penyusun proposal harus mencantumkan angka-angka yang pasti dan bukan perkiraan. Jenis kegiatan dirumuskan secara jelas, inovatif, terperinci, dan yang betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan. Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional, tidak mengada-ada.

SEVIMACOM - Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. Kalau ingin lebih tahu pengertian karya ilmiah menurut para ahli dan jenis-jenis

Tujuan Proposal – Grameds, apakah kamu pernah menyusun sebuah proposal? Baik itu proposal kegiatan, proposal bantuan dana, atau lainnya. Jika kamu pernah menjadi bagian dari kepanitiaan sebuah kegiatan, pasti kamu tidak akan asing dengan keberadaan proposal. Lalu, apa tujuan dari sebuah proposal tersebut ya? Yuk kita simak penjelasan berikut! Pengertian ProposalTujuan ProposalFungsi ProposalSistematika Proposal1. Latar Belakang2. Masalah dan Tujuan3. Ruang Lingkup Kegiatan4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis5. Metode 6. Pelaksana Kegiatan7. Fasilitas8. Keuntungan dan Kerugian 9. Lama Waktu Kegiatan10. Jadwal Kegiatan11. Anggaran Dana12. Daftar PustakaKaidah Kebahasaan Proposal1. Pernyataan argumentatif 2. Pernyataan persuasif3. Kata-kata teknis4. Kata kerja tindakan5. Kata pendefinisian6. Kata perincian7. Kata keakanan8. Kata denotatifSyarat Penyusunan ProposalRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana kegiatan tersebut tentu saja harus dituliskan secara baik dan benar supaya pihak yang berkepentingan dapat memahaminya dengan baik. Proposal bersifat hanya sebagai usulan tertulis yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dalam suatu kegiatan. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan bisnis, pengajuan, dana, proyek, hingga penelitian. Tujuan Proposal Untuk mendapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat melaksanakan sebuah kegiatan. Apabila terkait dengan proposal pengajuan dana, maka proposal bertujuan untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak sponsor. Untuk mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Apabila berkaitan dengan proposal proyek pemerintah, maka proposal bertujuan untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek tersebut. Untuk mendapatkan penawaran kerja sama bisnis, apabila berkaitan dengan proposal bisnis. Fungsi Proposal Dapat digunakan untuk pengajuan kerja sama bisnis kepada perusahaan sasaran. Dapat digunakan untuk mengadakan acara tertentu, misalnya pelatihan, seminar, perlombaan, dan lain-lain. Dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian ilmiah. Dapat digunakan untuk pengajuan mendirikan suatu usaha. Dapat digunakan untuk pelelangan sebuah proyek atau barang. Sistematika Proposal Dalam sebuah proposal, harus memiliki struktur atau bagian-bagiannya. Dalam beberapa aspek, sebuah proposal penelitian memiliki perbedaan dengan sebuah proposal kegiatan masyarakat. Namun, secara umum proposal memiliki sistematika yang hampir mirip satu sama lain. Dalam proposal kegiatan biasanya terdapat latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoretis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian dari pelaksanaan kegiatan, periode waktu, anggaran dana, dan lampiran. Sementara dalam proposal penelitian akan terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan kerangka penulisan laporan. Supaya kamu lebih memahami sistematika yang terdapat dalam sebuah proposal, yuk kita simak penjelasan berikut! 1. Latar Belakang Dalam bagian latar belakang yang terdapat pada sebuah proposal ini berisikan mengenai kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan atau penelitian tersebut. Misalnya pada proposal kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat desa, maka dalam latar belakang harus membahas mengenai terjadinya penyakit menular. Contoh kalimat dalam bagian latar belakang dalam proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “Bahasa yang digunakan dalam sebuah tulisan ilmiah memiliki karakteristik dan ragam ilmiah. Oleh karena itu, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam tulis ilmiah. Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras dari ragam bahasa resmi baku yang harus disusun secara jelas, teratur, dan tepat makna. Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam tulisan ilmiah terutama pada mading ilmiah, harus memiliki ketentuan supaya mampu mengkomunikasikan pikiran, gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna……” 2. Masalah dan Tujuan Dalam proposal kegiatan maupun proposal penelitian, perlu menyebutkan permasalahan dan tujuannya secara spesifik. Bagaimana caranya? Yakni dengan merumuskan tujuan-tujuan tersebut secara rasional dan menggunakan bahasa yang persuasif supaya pihak yang membaca proposal tersebut tertarik dengan tujuan dari kegiatan tersebut. Contoh perumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “…Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini adalah sebagai berikut, Bagaimanakah kadar keilmuan isi tulisan para siswa SMA Neo Culture kelas 11 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan kosakata dan istilah yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Neo Culture kelas 11 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan pengembangan bahasa yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Neo Culture kelas 11 dalam mading sekolahnya? dst…” Semetara pada tujuan proposal, biasanya mengikuti rumusan masalah yang ada. 3. Ruang Lingkup Kegiatan Dalam merumuskan proposal kegiatan, harus jelas mengenai batasannya. 4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Dalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian, harus terdapat teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah dalam proposal tersebut. Telaah tersebut dapat berupa perbandingan dari penelitian sebelumnya atau teori-teori yang selaras dengan masalah yang akan diteliti. Dari adanya teori-teori tersebut, penerima usul pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal dapat memahami bobot permasalahan dalam proposal tersebut. Contoh kerangka teoretis dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “……Supaya kerja sama dan kolaborasi efektif dan efisien, alat komunikasi yang digunakan perlu disesuaikan dengan hakikat ilmu pengetahuan serta dengan cara kerja para ilmuwan. Alat komunikasi itu adalah ragam bahasa khusus, yang oleh para bangsawan mazhab Praba disebut dengan ragam bahasa ilmiah David, 1973 229. Ciri utama ragam bahasa ilmiah adalah serba logis, lugas, padat, jelas atau eksplisit, objektif, dan berupa ragam baku standar……” 5. Metode Pada bagian metode biasanya pada proposal penelitian harus membahas mengenai bagaimana metode penelitian tersebut akan dilaksanakan. Termasuk dengan teknik pengumpulan data, analisis data, validasi data, dan lain-lain. Metode yang digunakan juga beragam, misalnya metode historis, metode deskriptif, maupun metode eksperimental. Sementara itu, dalam teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik angket menggunakan kuisioner, wawancara, observasi, studi pustaka, dan lainnya. Melalui penjabaran metode ini, kegiatan yang direncanakan dalam proposal dapat dinilai secara objektif oleh penerima usulan. Selain itu, penerima usulan juga dapat menilai mengenai jumlah biaya yang perlu dikeluarkan. Contoh bagian metode dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mendeskripsikan kadar keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah, pengembangan bahasa, dan aspek mekanik tulisan para siswa SMA Neo Culture yang dipublikasikan dalam bentuk mading sekolah….” 6. Pelaksana Kegiatan Dalam bagian ini, perlu ditulis daftar personalia atau pelaksana kegiatan dengan dilengkapi pendidikan dan keahlian mereka. Misalnya, pada proposal kegiatan pengecatan jalan desa, maka dalam bagian ini dapat ditulis susunan panitia termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut 7. Fasilitas Bagian fasilitas ini dapat digunakan dalam proposal kegiatan maupun proposal penelitian. Bagi beberapa pihak, adanya fasilitas-fasilitas dalam proses kegiatannya akan dapat lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah daripada melakukan sewa. 8. Keuntungan dan Kerugian Keberadaan bagian keuntungan dan kerugian dalam sebuah proposal kegiatan maupun penelitian dapat berguna untuk meyakinkan penerima usul mengenai dana yang dikeluarkan nanti tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. 9. Lama Waktu Kegiatan Dalam proposal kegiatan maupun penelitian, perlu adanya penjelasan mengenai lama waktu kegiatan tersebut dapat terselesaikan. Apabila kegiatan tersebut terdiri atas beberapa tahap, maka tahap-tahap itu perlu diberikan perincian waktu penyelesaian masing-masingnya. 10. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan ini biasanya berada dalam proposal kegiatan. Jadwal kegiatan ini mengatur mengenai pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang tengah berlangsung. Jadwal kegiatan ini disusun supaya antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain tidak bertubrukan atau ngaret. Contoh bagian jadwal kegiatan dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah No. Nama Kegiatan Bulan 1. Persiapan penyusunan proposal, penyusunan instrumen, dan studi dokumentasi Maret – April 2. Seminat proposal/ desain penelitian Mei 3. Pelaksanaan penelitian Juni – Agustus 4. Analisis data September -Oktober 5. Penyusunan laporan November 6. Seminar hasil penelitian dan penyerahan laporan Desember 11. Anggaran Dana Keberadaan dana atau biaya menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian. Perincian anggaran dana harus benar-benar disusun secara baik dan benar supaya penerima usul dapat yakin untuk menyetujui proposal tersebut. Rincian anggaran dana biasanya berupa upah, alat perlengkapan, biaya umum, dan lain-lain. Contoh bagian anggaran dana dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah No. Uraian Kegiatan Volume Kegiatan dan Satuan Biaya Jumlah Biaya 1. Persiapan Penyusunan proposal Penyusunan instrumen penelitian Koordinasi dengan redaksi mading 1 x x 1 x 3 orang x 2. Kegiatan operasional Pembacaan artikel mading Analisis data 48 artikel x x 3. Bahan dan alat Kertas kuarto Tinta printer 1 rim x buah x 4. Penyusunan laporan 1 x 5. Seminar hasil penelitian 1 x 6. Penggandaan laporan 10 eks x Jumlah keseluruhan anggaran 12. Daftar Pustaka Bagian daftar pustaka dalam sebuah proposal ini tergolong opsional. Sehingga tidak semua proposal harus terdapat daftar pustaka. Kaidah Kebahasaan Proposal Sementara itu, dalam sebuah proposal menggunakan kaidah kebahasaan yang menandai bahwa tulisan tersebut merupakan bentuk dari proposal kegiatan maupun proposal penelitian, yakni dengan adanya fitur-fitur berikut 1. Pernyataan argumentatif Dengan adanya penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, oleh karena itu, dan lainnya. 2. Pernyataan persuasif Hal ini digunakan untuk mengajak penerima usulan supaya bersedia untuk menerima usulan tersebut. Misalnya penggunaan kalimat “Untuk itu, supaya upaya pembekalan terhadap para pengajar mengenai pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca serta menulis sangat mendesak untuk dilakukan, maka….” 3. Kata-kata teknis Penggunaan kata-kata teknis atau istilah ilmiah, berkenaan dengan bidang kegiatan tersebut. 4. Kata kerja tindakan Penggunaan kata kerja tindakan adalah untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan metode penelitian. Misalnya kata berlatih, mendokumentasikan, mengamati, dan lain-lain. 5. Kata pendefinisian Penggunaan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, misalnya merupakan, adalah, yaitu, dan yakni. 6. Kata perincian Penggunaan kata-kata yang bermakna perincian, misalnya selain itu, pertama, kedua, ketiga, dan lain-lain. 7. Kata keakanan Penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan waktu atau peristiwa yang akan datang. Misalnya kata akan, diharapkan, direncanakan, dan lain-lain. Hal tersebut karena sifat proposal yang menjadi sebuah bentuk usulan, rencana, atau rancangan dari sebuah program kegiatan. 8. Kata denotatif Penggunaan kata-kata bermakna lugas atau denotatif. Hal tersebut penting karena untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul proposal dengan pihak penerima usulan. Syarat Penyusunan Proposal 1. Lengkap Dalam menyusun sebuah proposal, harus memperhatikan kelengkapan bagian-bagiannya, mulai dari latar belakang hingga bagian daftar pustaka. Apabila terdapat lampiran, maka harus disertakan pula dalam penyusunannya. 2. Jelas Dalam menyusun sebuah proposal kegiatan maupun penelitian, harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasan dan pemilihan kosakatanya supaya mudah dipahami oleh penerima usul. 3. Menarik Dalam menyusun sebuah proposal, harus memperhatikan teknik penyajian seperti tata letak, ilustrasi, pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan supaya penerima usulan tertarik untuk membacanya dan bersedia untuk turut andil dalam proses kegiatannya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
ProposalStruktur penulisan proposal dapat bermacam-macam. Hal ini ber-gantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya. Dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Namun, secara umum berikut bagian-bagian yang sebaiknya ada di dalam proposal tersebut. 1. Latar Belakang
- Kata 'proposal' berasal dari Bahasa Inggris, yakni 'to propose', yang berarti mengajukan. Proposal dibuat supaya tujuan yang diinginkan bisa dicapai lewat persetujuan atau dukungan pihak lain. Proposal biasanya digunakan untuk mengajukan ide, gagasan, rancangan kegiatan, rencana penelitian, ataupun hal lainnya yang memiliki tujuan untuk memecahkan masalah atau menguji Churin In Nabilah dalam buku Tekun Berbahasa Indonesia 2020, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah proposal, yakni Struktur proposalnya jelasProposal harus memiliki struktur yang jelas, artinya proposal dibuat untuk meyakinkan orang atau pihak lainnya. Proposal harus disusun dengan tujuan yang pasti dan tidak mengandung sikap ragu-ragu. Penggunaan data yang pastiProposal harus menggunakan data yang pasti dalam bagian latar belakangnya. Tidak boleh menggunakan data atau angka yang tidak jelas sumbernya atau bersifat perkiraan. Penyusunan proposal menarik dan jelasProposal harus disusun semenarik dan sejelas mungkin. Contohnya tata letak gambar dibuat semenarik mungkin dengan penjelasan yang tepat. Memperhatikan penggunaan bahasaProposal harus disusun dengan bahasa resmi dan baku. Dari segi penulisannya juga harus memperhatikan ejaan yang benar. Baca juga Proposal Definisi, Bentuk, dan Jenisnya Kaidah kebahasaan teks proposal Proposal dibuat agar ide, gagasan atau rencana penelitian bisa disetujui oleh pihak penerima. Kaidah kebahasaan menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan teks proposal. Ada enam kaidah kebahasaan teks proposal yang harus diperhatikan, yakni Menggunakan istilah ilmiah Istilah ilmiah yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan bidang ilmu pengetahuannya. Contohnya dari penjabaran teori, menggunakan istilah yang sesuai, dan lain sebagainya. Sebagai catatan, jika menggunakan istilah asing yang tidak memiliki Bahasa Indonesia, harus ditulis dengan cetak miring. Contohnya penggunaan nama latin dari tanaman, dan lain-lain. Menggunakan kalimat argumentatif Kalimat argumentatif ini berisikan pendapat dari pihak pengaju proposal. Dalam penulisannya, harus disertai dengan data atau fakta yang akurat. Tujuannya agar proposal dapat lebih meyakinkan dan lebih dipercaya keakuratannya. Menggunakan kata kerja tindakan Kata kerja tindakan ini dibutuhkan dalam penyusunan proposal. Bentuknya bisa berupa langkah-langkah, rencana atau metode penelitian yang akan digunakan. Penggunaan kata kerja tindakan ini juga mempermudah pihak penerima untuk memahami rencana atau metode pasti yang akan digunakan, sehingga tujuan proposalnya lebih mudah ditangkap. Baca juga Contoh Proposal Singkat Tabeldan Gambar (cont. ) Prinsip Penyajian Tabel: § § § Tampilan sederhana dan jelas > ½ halaman disajikan pada halaman tersendiri < ½ halaman diintegrasikan dengan teks Diberikan identitas (nomor dan nama) >1 halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital kecuali kata hubung Dalam rutinitas harian kita, Sistematika proposal menjadi penting khususnya untuk anak sekolahan ataupun orang-orang yang memiliki suatu bisnis. Dimana, sistematika proposal digunakan dan akrab dengan penulisan proposal. Dimana proposal pada dasarnya bisa kita pahami sebagai suatu dokumen yang ditulis dengan tujuan untuk memperoleh suatu dari pihak tertentu. Proposal sendiri umumnya dibuat sebelum dilakukannya sebuah kegiatan ataupun penelitian. Penulisan dan pengajuan proposal biasanya dilakukan supaya memperoleh bantuan dana, suatu perizinan, dan juga sebuah bentuk dukungan dari pihak terkait. Disini, peran proposal memang cukup penting dalam hal penyelenggaraan suatu kegiatan. Sebab, proposal mempunyai banyak sekali peran penting dan mencakup banyak kepentingan orang. Penyusunan proposal juga seharusnya sesuai dengan struktur proposal yang biasanya disebut dengan sistematika proposal. Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara detail mengenai sistematika proposal yang baik dan benar. Akan tetapi, sebelum membahas sistematika proposal lebih dalam, alangkah lebih baik kita bahas dulu mengenai pengertian dan beberapa hal mengenai proposal itu sendiri. Pemahaman dasar yang baik pasti akan mengantarkan kita pada pelaksanaan yang baik juga. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya. A. Pengertian ProposalB. Sistematika Proposal1. Latar Belakang2. Masalah dan Tujuan3. Ruang Lingkup Kegiatan4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis5. Metode6. Pelaksana Kegiatan7. Fasilitas8. Keuntungan dan Kerugian9. Lama Waktu Kegiatan10. Jadwal Kegiatan11. Anggaran Dana12. Daftar PustakaC. Kaidah Kebahasaan Proposal1. Pernyataan Argumentatif2. Pernyataan Persuasif3. Kata-Kata Teknis4. Kata Kerja Tindakan5. Kata Pendefinisian6. Kata Perincian7. Kata Keakanan8. Kata DenotatifD. Syarat Penyusunan Proposal1. Lengkap2. Jelas3. MenarikE. Contoh Proposal Kegiatan yang Baik dan BenarRekomendasi Buku & Artikel Terkait Sistematika ProposalKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Awalnya, istilah proposal berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu to propose yang artinya mengajukan. Adanya sebuah proposal dapat menjadi salah satu cara untuk menjelaskan berbagai pengertian dan juga memberikan pembahasan mengenai kegiatan tertentu. Jika dilihat secara umum, proposal bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu proposal penelitian dan proposal kegiatan. Proposal sendiri berisi sifat yang berperan sebagai usulan tertulis. Dimana hal itu memiliki maksud untuk disampaikan pada pihak yang mempunyai hubungan dengan kegiatan yang ingin dilakukan atau dilaksanakan. B. Sistematika Proposal Secara umum, terdapat unsur yang wajib ada di dalam sistematika proposal antara lain, latar belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat, asumsi penelitian, hipotesis, dan terakhir adalah tinjauan pustaka. Akan tetapi, dalam beberapa proposal saat ini bisa ditulis secara lebih fleksibel, bergantung dengan tujuan proposal yang ditulis. Pada dasarnya, proposal mempunyai jenis yang cukup beragam. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan tujuan dari pembuatannya. Contoh proposal yang cukup sering dibuat adalah proposal perizinan untuk menyelenggarakan kegiatan penelitian yang ditujukan untuk lembaga yang mempunyai hubungan. Tak hanya itu saja, ada juga sebuah proposal kegiatan seminar ataupun konser yang bertujuan untuk mencari sponsor atau dukungan supaya acara tersebut bisa berjalan dengan meriah. Sedangkan di dalam proposal penelitian akan ada latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian tersebut, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tersebut, landasan teori, metode penelitian, dan kerangka penulisan laporan. Nah, agar kamu bisa lebih memahami sistematika proposal, berikut adalah penjelasan lengkapnya. 1. Latar Belakang Unsur sistematika proposal yang pertama adalah latar belakang. Di dalam latar belakang yang ada di sebuah proposal ini berisikan tentang keadaan, kejadian, dan hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan ataupun penelitian tersebut. Misalnya saja di dalam proposal kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat desa. Maka di dalam bagian latar belakang harus membahas mengenai terjadinya suatu penyakit menular. Berikut ini adalah contoh kalimat yang bisa dicantumkan di dalam latar belakang proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah “Bahasa yang digunakan dalam sebuah tulisan ilmiah memiliki karakteristik dan ragam ilmiah. Oleh karena itu, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam tulis ilmiah. Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras dari ragam bahasa resmi baku yang harus disusun secara jelas, teratur, dan tepat makna. Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam tulisan ilmiah terutama pada mading ilmiah, harus memiliki ketentuan supaya mampu mengkomunikasikan pikiran, gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna……” 2. Masalah dan Tujuan Unsur sistematika proposal yang kedua adalah masalah dan tujuan. Di dalam proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, perlu disebutkan permasalahan serta tujuan proposal tersebut secara spesifik. Caranya yaitu dengan merumuskan tujuan proposal secara rasional dan menggunakan gaya bahasa yang bersifat persuasif agar pihak yang membaca proposal bisa tertarik dengan tujuan dari adanya kegiatan tersebut. Berikut ini adalah perumusan masalah yang ada di dalam proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah “…Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini adalah sebagai berikut, Bagaimanakah kadar keilmuan isi tulisan para siswa SMA Pelita kelas 10 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan kosakata dan istilah yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Pelita kelas 10 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan pengembangan bahasa yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Pelita kelas 10 dalam mading sekolahnya? dst…” Semetara pada tujuan proposal, biasanya mengikuti rumusan masalah yang ada. 3. Ruang Lingkup Kegiatan Unsur sistematika proposal yang ketiga adalah ruang ligkup kegiatan. Dalam merumuskan proposal kegiatan, kita harus menjelaskan mengenai batasannya. 4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Unsur sistematika proposal yang keempat adalah kerangka teoritis dan hipotesis. Di dalam sebuah proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, harus ada teori ataupun hasil penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan dan berkaitan dengan masalah yang ada di dalam proposal tersebut. Telaah yang dimaksud bisa berupa perbandingan dari penelitian sebelumnya ataupun teori yang serupa dengan masalah yang akan diteliti. Dengan adanya teori tersebut, pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal atau penerima usul bisa memahami bobot permasalahan di dalam proposal tersebut. Berikut ini adalah kerangka teoritis di dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah. “……Supaya kerja sama dan kolaborasi efektif dan efisien, alat komunikasi yang digunakan perlu disesuaikan dengan hakikat ilmu pengetahuan serta dengan cara kerja para ilmuwan. Alat komunikasi itu adalah ragam bahasa khusus, yang oleh para bangsawan mazhab Praba disebut dengan ragam bahasa ilmiah David, 1973 229. Ciri utama ragam bahasa ilmiah adalah serba logis, lugas, padat, jelas atau eksplisit, objektif, dan berupa ragam baku standar……” 5. Metode Unsur sistematika proposal yang kelima adalah metode. Di bagian metode harus membahas tentang bagaimana metode penelitian itu akan dilakukan. Termasuk juga teknik pengumpulan data, validasi data, analisis data, dan lain sebagainya. Metode yang dipakai juga cukup beragam, mulai dari metode historis, metode eksperimental, dan metode deskriptif. Sedangkan dalam teknik pengumpulan data bisa dilakukan dengan teknik angket atau menggunakan kuesioner, observasi, wawancara, studi pustaka, dan lain sebagainya. Melalui penjelasan metode tersebut, kegiatan yang akan direncanakan pada proposal bisa dinilai secara objektif oleh penerima usulan. Selain itu, si penerima usulan bisa menilai tentang jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Berikut adalah contoh bagian metode di dalam sebuah proposal penelitian dengan kadar keilmiahan di mading sekolah “Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mendeskripsikan kadar keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah, pengembangan bahasa, dan aspek mekanik tulisan para siswa SMA Neo Culture yang dipublikasikan dalam bentuk mading sekolah….” 6. Pelaksana Kegiatan Unsur sistematika proposal yang keenam adalah pelaksana kegiatan. Di bagian ini harus ditulis atau dicantumkan daftar personalia ataupun pelaksana kegiatan dan dilengkapi dengan pendidikan ataupun keahlian mereka. Misalnya saja, di dalam sebuah proposal kegiatan pengecatan jalanan yang ada di desa, maka di bagian ini bisa ditulis susunan panitia termasuk juga pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. 7. Fasilitas Unsur sistematika proposal yang ketujuh adalah fasilitas. Bagian fasilitas ini bisa kamu gunakan dalam proposal kegiatan ataupun proposal penelitian. Untuk beberapa pihak, terdapat fasilitas di dalam proses kegiatannya yang akan bisa lebih menekankan pada biaya. Sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah dibandingkan dengan melakukan sewa. 8. Keuntungan dan Kerugian Unsur sistematika proposal yang kedelapan adalah keuntungan dan kerugian. Keberadaan bagian dari keberuntungan dan juga kerugian dalam sebuah proposal kegiatan ataupun penelitian bisa berguna untuk meyakinkan si penerima usul tentang dana yang dikeluarkan nanti tidak sia-sia dengan apa yang akan didapatkan. 9. Lama Waktu Kegiatan Unsur sistematika proposal yang kesembilan adalah lama aktu kegiatan. Di dalam proposal penelitian ataupun kegiatan, perlu adanya penjelasan tentang berapa lama waktu kegiatan tersebut bisa diselesaikan. Jika kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahap, maka tahap itu harus diberikan perincian waktu penyelesaian masing-masing. 10. Jadwal Kegiatan Unsur sistematika proposal yang kesepuluh adalah jadwal kegiatan. Jadwal dari kegiatan tersebut umumnya berada di dalam proposal kegiatan. Jadwal kegiatan mengatur tentang pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang sedang dilaksanakan. Tujuan dari adanya jadwal kegiatan tersebut adalah supaya kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain bisa bertabrakan ataupun ngaret. 11. Anggaran Dana Unsur sistematika proposal yang kesebelas adalah anggaran dana. Adanya anggaran dana ataupun biaya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah proposal penelitian ataupun proposal kegiatan. Rincian dari anggaran dana yang akan digunakan harus benar-benar disusun secara baik dan benar. Supaya si penerima usul bisa yakin untuk menyetujui proposal yang kamu buat. Isi dari rincian dana umumnya berupa upah, biaya umum, alat perlengkapan, dan lain sebagainya. 12. Daftar Pustaka Unsur sistematika proposal yang kedua belas adalah daftar pustaka. Di bagian daftar pustaka yang ada di sebuah proposal ini tergolong opsional. Jadi tidak semua proposal perlu mencantumkan daftar pustaka. C. Kaidah Kebahasaan Proposal Kemudian, di dalam sebuah proposal perlu menggunakan kaidah kebahasaan yang dipakai sebagai tanda bahwa tulisan tersebut adalah bentuk dari proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, yaitu dengan fitur-fitur berikut ini 1. Pernyataan Argumentatif Di dalam pernyataan argumentatif akan ada penggunaan konjungsi kausalitas, seperti karena, sebab, oleh karena itu, dan lainnya. 2. Pernyataan Persuasif Hal tersebut digunakan untuk mengajak penerima usulan agar bersedia untuk menerima usulan itu. Misalnya saja penggunaan kalimat sebagai berikut “Untuk itu, supaya upaya pembekalan terhadap para pengajar mengenai pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca serta menulis sangat mendesak untuk dilakukan, maka….” 3. Kata-Kata Teknis Penggunaan kata-kata teknis atau yang biasanya disebut dengan istilah ilmiah berkenaan dengan bidang kegiatan. 4. Kata Kerja Tindakan Penggunaan kata kerja tindakan biasanya dipakai untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan ataupun metode penelitian. Misalnya saja kata berlatih, mengamati, mendokumentasikan, dan lain sebagainya. 5. Kata Pendefinisian Contoh dari kata pendefinisian adalah merupakan, adalah, yaitu, yakni, dan lainnya 6. Kata Perincian Penggunaan kata perincian biasanya berupa pertama, kedua, selain itu, ketiga, dan lain sebagainya. 7. Kata Keakanan Penggunaan kata keakanan biasanya yang berkaitan dengan waktu ataupun peristiwa yang akan datang. Misalnya saja kata, akan direncanakan, diharapkan, dan lain sebagainya. Hal itu terjadi karena sifat proposal yang menjadi sebuah bentuk rencana, usulan, ataupun rancangan dari suatu program kegiatan. 8. Kata Denotatif Penggunaan kata denotatif atau kata-kata bermakna lugas. Hal itu penting untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul proposal dengan pihak penerima usulan. D. Syarat Penyusunan Proposal Berikut ini adalah beberapa syarat penyusunan proposal. 1. Lengkap Dalam proses penyusunan sebuah proposal, kamu harus memperhatikan kelengkapan di bagian-bagiannya, seperti latar belakang sampai bagian daftar pustaka. Jika ada lampiran, maka kamu juga harus menyertakan juga dalam penyusunannya. 2. Jelas Dalam proses penyusunan proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, kamu harus memperhatikan kaidah-kaidah pemilihan kosakata dan juga kebahasaan agar mudah dipahami oleh si penerima usul. 3. Menarik Dalam proses penyusunan proposal, kamu juga perlu memperhatikan teknik penyajian seperti halnya tata letak, ilustrasi, pemilihan ukuran huruf, jenis huruf, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar penerima usulan tertarik untuk membaca proposal dan bersedia untuk memberikan kontribusi dalam proses kegiatan tersebut. E. Contoh Proposal Kegiatan yang Baik dan Benar Peringatan Ulang Tahun Sekolah SMA Negeri Tangerang I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dua puluh tahun usia SMA Negeri Tangerang dalam pengabdiannya di bidang pendidikan. Bukan rentang usia yang pendek bagi suatu lembaga pendidikan untuk menghadirkan alumni yang cerdas dan tangguh bagi masyarakat. Peringatan ulang tahun sekolah dengan kontribusi nyata bagi warga masyarakat sekitar diharapkan mampu menumbuhkan semangat sosial dan gotong royong bagi siswa. B. Tujuan Kegiatan 1. Memupuk semangat kerja sama di dalam lingkungan SMA Negeri Tangerang 2. Menjalin semangat kebersamaan dengan warga masyarakat di sekitar lingkungan SMA Negeri Tangerang II. Isi Proposal A. Tema Kegiatan ulang tahun SMA Negeri Tangerang kali ini mengangkat tema “Gotong Royong Menjaga Kesehatan Bersama.” B. Macam Kegiatan 1. Membersihkan lingkungan di dalam dan sekitar sekolah 2. Gerak jalan sehat C. Peserta Peserta adalah seluruh siswa SMA Negeri Tangerang. D. Peralatan yang Dibutuhkan 1. Peralatan kebersihan 2. Seragam olahraga E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Kegiatan membersihkan lingkungan sekolah Tanggal Sabtu, 17 Oktober 2020 Waktu Pukul WIB – WIB Tempat SMA Negeri Tangerang 2. Kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar sekolah Tanggal Sabtu, 24 Oktober 2020 Waktu Pukul WIB – WIB Tempat Lingkungan sekitar SMA Negeri Tangerang 3. Gerak jalan sehat Tanggal Sabtu, 31 Oktober 2020 Waktu Pukul WIB – WIB Rute Sekitar SMA Negeri Tangerang III. Susunan Acara 1. Sabtu, 17 Oktober 2020, – WIB, membersihkan lingkungan SMA Negeri Tangerang , Koordinator Yuni 2. Sabtu, 24 Oktober 2020, – WIB membersihkan fasilitas umum di lingkungan sekitar SMA Negeri Tangerang , Koordinator Abdul 3. Sabtu, 31 Oktober 2020, – WIB gerak jalan sehat 5k berawal dan berakhir di SMA Negeri Tangerang , Koordinator Duta IV. Susunan Kepanitiaan Pelindung Drs. Yudha Kepala Sekolah Pengarah Suryaningsih Penanggung Jawab Muhammad Rizal Ketua OSIS Ketua Panitia Syarifatul Laili Sekretaris Ria Anggraini Bendahara Joko Susanto Seksi acara Setya Wiguna Seksi Dana Usaha Khalifa Wardani Seksi Humas Totok Amsari Seksi Keamanan Ahmad Riyanto Seksi Dokumentasi Firman Seksi Peralatan Budi Doremi V. Anggaran Dana Anggaran kegiatan diperoleh dari 1. Dana kas sekolah Rp. 2. Dana partisipasi siswa Rp. 3. Dana sponsor 4. Dana partisipasi guru Total Biaya pengeluaran 1. Peralatan kebersihan 2. Konsumsi 6. Spanduk Rp. 7. Lain – Lain Rp. Total VI. Penutup Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan atas dukungan dari sekolah agar kegiatan yang bermanfaat ini terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. Disahkan di Tangerang, 29 September 2020 Mengetahui, Ketua Panitia Syarifatul Laili Ketua OSIS Muhammad Rizal Kepala Sekolah Drs. Gatot Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sistematika Proposal ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien An0UUM0. 314 463 216 25 53 439 31 6 346

bagaimana penyusunan proposal dengan struktur dan logika yang jelas